Kebiasaan masyarakat Indonesia yang suka jajan, membuat berbagai usaha kuliner tetap eksis dan berkembang. Salah satunya, gorengan, cemilan yang banyak dijajakkan di pinggir jalan ini cocok bagi semua kalangan usia. Orang yang mengambil peluang bisanis ini adalah Khaerudin (44), sosok laki – laki yang mengawali usahanya sebagai penjual gorengan keliling sejak tahun 2003.
Awalnya, Khaerudin bertemu dengan salah satu tim toko Indomaret Cabang Bogor, kemudian ditawari untuk menjadi mitra UMKM di halaman teras Indomaret di daerah Ujung Aspal. Ia tertarik untuk berjualan di lokasi tersebut. “Saya tidak repot untuk mencari pembeli, karena pembeli secara otomatis mengunjungi Indomaret tersebut,” ujarnya. Mulanya, Khaerudin hanya memiliki 1 gerobak gorengan dengan omzet Rp 400.000 – Rp 500.000 per hari.
Pria yang memiliki 3 orang anak ini bersyukur karena ekonominya meningkat setelah bergabung menjadi mitra UMKM Indomaret. “Alhamdulillah, dengan usaha ini dapat membuka lapangan pekerjaan untuk saudara dan teman,” kata Khaerudin. Setiap harinya, usaha gorengan Khaerudin dapat memproduksi 20.000 pcs gorengan. Persiapan bahan baku dan adonan dilakukan di rumah produksi, selanjutnya gorengan akan dimasak di masing-masing outlet oleh karyawan.
Kini, ia mampu mengembangkan usahanya menjadi 40 gerobak gorengan yang 15 di antaranya ada di teras toko – toko Indomaret dengan omzet Rp 600.000 – Rp 700.000/ hari/ gerobak. Saat ini, Khaerudin mempekerjakan 45 orang karyawan yang membantu dalam usahanya. Konsisten menjadi salah satu sifat yang harus dimiliki seseorang yang akan memulai usaha. Sama seperti pesan Khaerudin untuk pelaku UMKM yang sedang merintis bisnisnya agar konsisten. “Dibarengi dengan berdoa agar diberikan kelancaran dalam menjalankan usaha,” ucap lelaki yang tinggal di Kota Bekasi ini.