Memulai suatu usaha tentunya membutuhan tekad, prinsip, inovasi, dan kreativitas yang mumpuni agar produknya dapat bersaing di pasaran. Arif Nurdiyanto (50), pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memulai usahanya melewati jalan yang tak mulus. Bermula dari lima tahun yang lalu, Arif bersama sang istri mulai menjual rengginang dari toko oleh – oleh satu ke yang lainnya. Namun, perekonomian Arif tidak mengalami peningkatan. Hingga akhirnya Arif menawarkan rengginang buatannya ke kantor Indomaret Cabang Jember.
Berjodoh dengan Indomaret, produk Rengginang milik Arif diterima dan mulai dipasarkan di 13 toko Indomaret di Bondowoso. Rengginang, makanan tradisional yang terbuat dari beras ketan kini bersaing dengan cemilan produksi pabrik yang dijual di ritel modern, Indomaret. Ayah dari 2 orang putra ini tidak pernah menyerah walaupun mulanya hanya mendapat keuntungan Rp 5.000 dari penjualan rengginang.
“Awal mula pembuatan rengginang semua dilakukan sendiri, dari mulai pengolahan bahan mentah, cetakan, hingga penggorengan bahkan mengantar ke toko tanpa ada yang bantu seorang karyawan pun,” ujar Arif mengenang perjuangannya.
Kini, produksi Rengginang Bondowoso dibantu oleh 14 karyawan terdiri dari bagian produksi, distribusi, dan pemasaran. Karyawan Arif merupakan warga sekitar tempat produksi yang berada di Kecamatan Curahdami, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Untuk memenuhi permintaan dari Indomaret, dalam sehari produksi Rengginang Bondowoso mencapai 150 – 200 pack. Saat ini, produknya dipasarkan di 354 toko Indomaret di wilayah Kabupaten Jember, Bondowoso, Banyuwangi, Situ bondo dan Probolinggo.
“Sangat luar biasa kerja sama dengan Indomaret ini. Saya didampingi untuk berinovasi sehingga penjualan Rengginang Bondowoso meningkat semakin besar, bisa membuka lapangan pekerjaan untuk lingkungan sekitar, dan kesejahteraan perekonomian kami sebagai pelaku UMKM meningkat,” kata Arif sumringah.
Penjualan Rengginang Bondowoso di Indomaret, rata – rata bisa mencapai 300 bungkus per-toko dalam 1 bulan. Arif melakukan pengiriman langsung dari rumah produksi ke toko Indomaret dikarenakan butuh penanganan khusus terhadap produk. Arif berharap, produknya dapat dipasarkan di toko Indomaret se- Jawa Timur, bahkan hingga nasional. Ia berpesan kepada seluruh pelaku UMKM agar memiliki mental yang kuat, karena godaan terbesar dalam usaha adalah mudah menyerah. “Harus selalu diingat, kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Belajarlah dari kegagalan untuk mendapatkan ilmu dan meraih keberhasilan,” tutupnya.